Elshinda Suoso-Marston dan Bill Marston (Jakarta Post)
Premium
Jakarta ●
Kamis, 21 Juli 2022
Kekayaan alam Indonesia telah membuat iri dunia sejak awal perdagangan. Sejak perdagangan rempah-rempah legendaris, negara pala, cengkeh, kayu manis dan lada telah membuat negara kaya dengan berperang berkali-kali.
Setelah kemerdekaan, ekspor produk lain juga mengalami percepatan. Produk kayu keras, minyak, gas, batu bara, ikan, rumput laut dan udang dari Indonesia adalah semua produk utama yang membayar pertumbuhan kualitas dan kuantitas negara saat ini di pasar dunia.
Tetapi kekayaan alam Indonesia menderita dengan setiap “demam emas” berturut-turut. Seiring dengan perluasan tambak udang, perkebunan kelapa sawit dan urbanisasi, hutan bakau asli telah dihancurkan di seluruh negeri. Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia diperkirakan mengalami tingkat kerusakan dan kerusakan mangrove tercepat di dunia.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Mulai dari Rp 55.500/bulan
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- E-Post adalah surat kabar digital harian
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses eksklusif ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Berita Terkait
Anda mungkin juga menyukai:
“Pecinta zombie. Penggila perjalanan lepas. Komunikator. Penggemar web yang ramah. Penggemar alkohol bersertifikat. Pelajar.”
More Stories
Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan pertamanya di ibu kota masa depan
Komentar: Pemilu Indonesia 2024 akan mengadu elit partai dengan tokoh populer
Lydia Ko terlibat di Indonesia, Simon Asia Pacific Cup perdana